Kamis, 27 November 2008

DUH, JADI SUMPEK NIH



















































Kira-kira beginilah perasaan saya apabila saya gambarkan didalam kata-kata, SUMPEK, dicampur SUSAH, dicampur GERAM, dicampur KASIHAN, soalnya dimana Polri lagi gencar2 nya melaksanakan operasi Preman dan Judi, tapi Polri khususnya di wilayah Bondowoso merasa belum terdukung oleh rekan-rekan dari TNI (oknum), banyak kasus Perjudian yang di Backingi oleh oknum TNI bahkan mereka menjadi pelopor artinya sebagai penyelenggara/ bandar, sehingga membuat masyarakat penjudi merasa nyaman untuk melaksanakan niatnya karena diselenggarakan oleh oknum TNI, dan ini pulalah yg menyebabkan maraknya perjudian di wilayah Bondowoso, ada beberapa kasus yang menyebabkan rekan-rekan Polri menjadi risih untuk menangani perjudian tersebut, saya akan bercerita beberapa kasus yg benar2 terjadi di Bondowoso sehingga muncul kerisihan rekan-rekan Polri dalam menangani kasus judi tersebut :

kejadian pertama pada hari minggu 27 Januari 2008 sekitar pukul 15.00 wib, anggota reskrim Polsek Cereme Res Bondowoso , melakukan penangkapan terhadap 2 tersangka pengedar togel, setelah diadakan pemeriksaan dan cukup bukti maka ditahanlah ke 2 tersangka tersebut, sekitar pukul 16.00 wib datanglah KOPKA INCUN ARDIANTO (pada saat itu berdinas di Koramil KELABANG sekarang berdinas di Koramil BOTOLINGGO) dengan membawa pedang sejenis samurai beserta rekannya SERMA MUHAMMAD, dengan maksud meminta kepada petugas Polsek agar tersangka pengedar togel yg barusan ditangkap agar dikeluarkan, tetapi Anggota Polres yg bernama BRIPTU AGUS SALIM, mencoba menjelaskan dan menghalangi bahwa TSK tersebut tidak bisa dikeluarkan karena telah terbukti bersalah.
Singkat cerita anggota TNI tersebut mengancam dan menyabetkan pedangnya kearah BRIPTU AGUS, sehingga menyebabkan luka sobek sepanjang 15 cm yg mengenai ototnya, tetapi untunglah ada bapak Camat Cereme yg mencoba menenangkan anggota TNI tadi sehingga korban lain dapat dihindari, kemudian anggota TNI tersebut membuka sel tahanan dan melepaskan tersangka dan kemudian meninggalkan Polsek Cereme.
Sementara anggota korban penyabetan pedang tersebut tidak bisa dirawat di Bondowoso karena terlalu parah lukanya, dan terpaksa dirujuk di Rumah sakit Jember, dengan mengeluarkan biaya 10 juta rupiah, biaya pengobatan tersebut didapat dari hasil sumbangan dari rekan-rekan Polisi dan bantuan fasilitas rumah sakit dari Bupati jember, dan sampai sekarang menurut Korban tersangka TNI tersebut, belum pernah berkunjung / menengok Korban apalagi membantu biaya pengobatan, dan bahkan info dr Korban, keluarga korban sering diteror agar jangan mau menjadi saksi pada sidang di Pengadilan Militer, yang sampai sekarang perkembangan kasusnya ngga jelas karena tersangka masih tetap berdinas tuh? , begitulah ceritanya.

Kejadian Kedua, Hari SABTU, tanggal 22 Nopember 2008, Anggota Polres Bondowoso dibawah pimpinan Kabag Ops Polres Bondowoso, melakukan penindakan terhadap judi sabung ayam yg berada di Desa Gujugan Lor, terpaksa tidak bisa dilakukan karena dihalang-halangi oleh anggota TNI An. KOPKA GINARSO (informasi adalah anggota Yon 515 Tanggul Jember) dengan menggunakan sebilah pedang sehingga para pesabung ayam beserta barang buktinya tidak bisa didapatkan, begitulah ceritanya.

Kejadian Ketiga, berdasarkan hasil pemeriksaan hari kamis, tertanggal 6 Nopember 2008, terhadap tersangka pengepul judi togel An. SAKDIMAN als. Pak TOSO, 60 thn, Islam, WNI, Madura, Tani, pendidikan terakhir SD kelas 2, alamat Dusun Pendil Desa Pakuniran RT 02/ RW 01 Kecamatan Maesan Kab. Bondowoso.
Didalam pemeriksaan tersebut tsk mengaku bahwa dia menyetorkan hasil pengepulannya kepada anggota TNI An. SERKA TRIS oknum anggota TNI berdinas di Koramil Maesan. Begitulah ceritanya.

Kejadian Keempat, berdasarkan hasil pemeriksaan Hari Rabu, tertanggal 26 Nopember 2008, terhadap tersangka pengepul judi Togel An. SAHWI als. Pak TAUFIK, 35 thn, Islam, WNI, Suku Madura, Tukang Ojek, alamat Desa Mangli RT 10/ RW 11, kec. Pujer, Kab Bondowoso.
Didalam pemeriksaan tersebut tsk mengaku bahwa dia menyetorkan hasil pengepulannya kepada oknum anggota TNI An. KOPKA SAIMIN yang berdinas di Koramil Pujer. Begitulah ceritanya

Kejadian Kelima, berdasarkan hasil pemeriksaan Hari Jum'at, tertanggal 28 nopember 2008, terhadap tersangka pengepul Judi Togel An. M. SADIN als. Pak SAMSIYEH, 41 thn, Islam, WNI, Suku Madura, Wiraswasta, alamat Desa Sumber Salam RT 14/ RW 05 Kec. Tenggarang, Kab. Bondowoso.
Didalam pemeriksaan tersebut tsk mengaku bahwa dia menyelenggarakan perjudian Tjap Jie Kie bersama dengan oknum anggota TNI selaku Bandar An. ALFRED yg berdinas di Batalyon Kec. Tanggul Kab. Jember. Begitulah ceritanya.

Demikianlah sebagian dari cerita kesumpekkan saya, mudah2 an para pembaca mempunyai jalan pemecahan dan memberikan solusi yg terbaik cara penanganannya, artinya Polri dapat menjalankan Tugasnya dengan baik, tidak terjadi pergesekan antara Polri dengan TNI, demikian juga oknum TNI yg selama ini saya anggap masih belum diberikan Hidayah oleh Allah SWT, dapat segera sadar akan kekeliruannya sehingga mereka dapat membatu mengarahkan masyarakat yang keliru kejalan yang baik, Amin.

2 komentar:

Aku anak petani mengatakan...

Bang kalo sumpek ada Vito ma adeknya yang siap menghilangkan kesumpekan... Saya sudah 2 tahun lebih gak liat Vito ma adeknya...

A1 STOP mengatakan...

hahaaha, bukannya kasih jalan keluarmalah suruh liat anak, itu juga bisa hilang tapi saat keluar rumah muncul lagi he he he he he trims respons nya 813